Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 18:22:42【Tempat Makan】549 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(6)
Sebelumnya: JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
Selanjutnya: Dua tahun perang Gaza dalam statistik
Artikel Terkait
- BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan
- Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif
- KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang
- Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa
- Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
- Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK
Resep Populer
Rekomendasi

Perjuangan layanan MBG di Pulau Belakangpadang Batam

Mo Mo si Gajah rayakan ulang tahun ke

NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim

KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang

Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura

Kalbe ajak masyarakat kelola gula darah dengan metode 5 J